Dalam rangkaian Pekan Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan menggelar Sosialisasi Layanan Export Center di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (14 Agustus 2025). Acara ini dihadiri oleh 35 perusahaan, baik skala besar maupun UMKM di wilayah kota Bitung dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatkan fasilitas Export Center Makassar dalam rangka meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha, sekaligus memperkuat peran Kota Bitung sebagai pintu gerbang ekspor dari wilayah timur Indonesia. Kepala Dinas Perdagangan Kota Bitung, Robert R. Wongkar menjelaskan bahwa Kota Bitung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan fokus pada sektor logistik, perikanan, herbal, dan pengolahan kelapa. Bitung juga memiliki posisi strategis sebagai pelabuhan internasional sejak tahun 2012. Ekspor Kota Bitung di antaranya adalah yellow fin tuna frozen ke Amerika Serikat; cengkeh dan pala ke Vietnam; ikan kayu serut ke Jepang; ikan tuna kalengan ke Arab Saudi; serta produk karbon untuk filter, tambang emas, dan kertas roll ke Tiongkok, dan produk coconut cream ke Thailand. Salah satu UMKM Bitung berhasil menorehkan capaian penting melalui penandatanganan MoU dengan One Belt One Road International Group senilai Rp160 miliar (sekitar USD 10 juta) untuk produk kripik pisang, abon ikan tuna, dan abon cakalang. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan UMKM tersebut dengan buyer asal Tiongkok pada Trade Expo Indonesia 2023. Pada kesempatan ini, Tenaga Ahli Export Center Makassar, Chairil Burhan memaparkan mengenai berbagai layanan yang tersedia di Export Center, meliputi platform Inaexport, fasilitasi inquiry dagang, konsultasi perjanjian dagang dan informasi ekspor, serta business matching yang dapat dilakukan secara virtual. Selain itu, Export Center juga menyediakan layanan konsultasi ekspor bagi UMKM.