Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi membuka Forum Desa BISA Ekspor: dari Desa untuk Dunia – Chapter Jawa Timur di kota Malang Jawa Timur, pada Selasa (2 Des). Forum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai ekspor, sistem keamanan pangan, desain kemasan, serta membuka akses langsung kepada agregator ekspor dan pembeli internasional. Dalam sambutannya, Dirjen Puntodewi berharap agar forum ini dapat menjadi ruang belajar, ruang kolaborasi, dan ruang percepatan agar para pelaku desa dapat semakin percaya diri menembus pasar global. Dirjen Puntodewi menyampaikan untuk memperkuat ekosistem ekspor dari desa, Kementerian Perdagangan menginisiasi Program Desa BISA Ekspor yakni gerakan bersama antara pemerintah dan swasta untuk menjadikan desa sebagai motor penggerak ekspor. Dengan menggali potensi produk unggulan dan memberdayakan masyarakat desa, program ini membuka jalan bagi usaha lokal bersaing di pasar global. Hingga saat ini telah dipetakan 2.357 desa ke dalam dua klaster. Sebanyak 741 desa telah masuk dalam klaster 1 dan dinyatakan siap untuk didorong ke pasar global, sementara 1.616 desa masih membutuhkan pendampingan untuk masuk ke rantai nilai ekspor. Di Jawa Timur sendiri, tercatat 340 desa binaan, dengan produk yang bervariasi seperti makanan olahan, pertanian, perkebunan, perikanan dan hasil laut, kriya, furnitur dan home decor.

