Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi menjadi pembicara pada Forum Diskusi dan Halal Bi Halal dan yang digelar Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Gedung Menara Kadin Jakarta pada Jumat, (25 April). Forum diskusi bertujuan untuk membahas dampak kebijakan tarif terhadap sektor logistik, forwarding, dan juga ekspor Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat merumuskan rekomendasi strategis bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam mengatasi tantangan global terkini. Acara yang dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri ini mengusung tema Tarif 32% AS: Tantangan dan Peluang Baru dalam Ekspor Forwading dan Logistik Nasional. Pada kesempatan ini Dirjen Puntodewi memaparkan tentang potensi pemanfaatan FTA khususnya ke negara-negara new emerging market sebagai upaya diversifikasi ekspor serta penguatan pasar dalam negeri untuk membangun kemandirian ekonomi. Turut hadir sebagai panelis lainnya adalah Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Bayu Wicaksono Putro; Direktur Teknis Kepabeanan Kementerian Keuangan, Susila Brata; CEO & Chief Economist ASEAN International Advocacy & Consultancy, Shaanty Shamdasani; Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Danang Girindrawardana; dan Wakik Ketua Umum DPP ALFI, Harry Sutanto.